Pemilihan
Adakalanya sebuah intruksi dikerjakan jika kondisi tertentu dipenuhi. Misalkan kendaraan Anda tiba di perempatan yang ada traffic light. Jika lampu traffic light sekarang berwarna merah, maka kendaraan Anda harus berhenti. Langkah ini kita tulis dalam pernyataan berikut:
Pernyataan di atas dapat ditulis dalam pernyataan-pemilihan (selection-statement), atau disebut juga pernyataan-kondisional, sebagai berikut:
if kondisi then
aksi
Pernyataan di atas dapat ditulis dalam pernyataan-pemilihan (selection-statement), atau disebut juga pernyataan-kondisional, sebagai berikut:
if kondisi then
aksi
Dalam bahasa Indonesia, if
berarti “jika” dan then artinya “maka”; kondisi adalah persyaratan yang dapat bernilai benar atau salah: aksi sesudah kata then hanya
dilaksanakan apabila kondisi bernilai benar. Sebaliknya, apabila kondisi
bernilai salah, maka aksi tidak dilaksanakan. Perhatikan bahwa kata yang
digarisbwahi, if dan then, merupakan kata kunci (keywords) untuk struktur pemilihan ini.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menuliskan pelaksanaan aksi bila suatu persyaratan dipenuhi. Misalnya:
dan lain-lain sebagainya.
Struktur pemilihan if-then hanya memberikan
satu pilihan aksi bila kondisi (persyaratan) dipenuhi
(bernilai
benar), dan tidak memberi pilhan aksi lain bila kondisi bernilai salah. Bentuk
pemilihan yang lebih umum ialah memilih satu dari dua buah aksi bergantung pada
nilai kondisinya:
else artinya “kalau tidak”. Bila kondisi terpenuhi, aksi 1 akan dikerjakan, tetapi kalau tidak (yaitu kondisi salah), aksi 2 yang akan dikerjakan. Misalnya pada pernyatan berikut:
Jika lampu A menyala, maka aksi tekan tombol merah dilakukan,
sebaliknya, alsi tekan tombol biru dilakukan bila lampu A tidak menyala.
Contoh lainnya adalah menetukan nilai terbesar dari
buah bilangan bulat, x dan y (andaikan x
≠ y):Menentukan apakah bilangan bulat x merupakan bilangan genap atau ganjil:
Apabila pilihan aksi yang akan dilakukan lebih dari dua buah, maka struktur pemilihannya menjadi lebih rumit, seperti pada contoh berikut (pemilihan bersarang atau nested-if):
Perhatikanlah bahwa penggunaan indentasi (rongak kosong) membuat algoritma menjadi lebih mudah dibaca. Tanpa indentasi, algoritma mungkin menjadi sulit dibaca, misalnya jika algoritma di atas di tulis seperti ini:
Contoh lain tentang pentingnya penggunaan indentasi adalah pada pemilihan bersarang untuk menetukan bilangan terbesar dari tiga buah bilangan: x, y, dan z: ;
Bayangkan betapa sulitnya memahami algoritma di atas jika ia di tulis seperti di bawah ini:
Tentu saja masalah menentukan bilangan terbesar untuk empat bilangan atau lebih mempunyai struktur pemilihan bersarang yang makin rumit. Di dalam array kita akan belajar cara menentukan nilai terbesar dari sekumpulan nilai.
Kelebihan struktur pemilihan terletak pada kemampuannya yang kemungkinanpemroses mengikuti jalur aksi yang berbeda berdasarkan kondisi yang ada. Tanpa struktur pemilihan, kita tidak mungkin menulis algoritma untuk permasalahan praktis yang demikian kompleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar